Custom Search

Saturday, June 28, 2008

Pertarungan Teknik Melawan Mental


Meskipun sama-sama lolos ke final Piala Eropa 2008, Jerman dan Spanyol masih belum lepas dari sejumlah kekurangan. Karena itu, tim yang menjadi juara pada pertandingan di Stadion Ernst Happel, Wina, Austria, Senin (30/6) dini hari WIB, adalah tim yang dapat memanfaatkan kekurangan lawan. Namun mengacu sejarah restasi dan kinerja kedua tim, bisa dibilang bahwa partai final Piala Eropa 2008 adalah perang antara kehebatan teknik Spanyol melawan determenasi mental Jerman.

Dari segi strategi, pelatih Jerman Joachim Loew harus kembali mengkaji efektivitas dan efisiensi skema 4-5-1 (4-1-4-1). Dengan satu penyerang, Jerman tampil luar biasa ketika menggebuk Portugal 3-2 pada perempat final. Namun, dengan skema yang sama, “Der Panzer” keteteran menghadapai pemain lapis dua Turki. Meski menang 3-2, penampilan Jerman tidak bisa dikatakan memuaskan.

Menghadapi kelincahan dan akurasi Spanyol, Loew harus berpikir untuk kembali menggunakan formasi 4-4-2 yang sudah menjadi tradisi.

Pelatih Spanyol, Luis Aragones juga sangat mungkin mengubah formasi standar 4-4-2 yang sudah sangat mendarah daging. Dengan dua penyerang , Spanyol selalu menang sejak awal puatarn final digelar. David Villa dan Fernando Torres terbukti tangguh. Namun cederanya Villa membuat Aragones memasukkan memasukkan gelandang serang Cesc Fabregas dan mengubah formasi menjadi 4-5-1 (4-1-41). Hasilnya, mereka menaklukkan Rusia 3-0.

Sisi lain yang harus dicermati pada laga krusial ini, adalah mental. Pemain Jerman memiliki mental juara yang selalu berusahan menjaga konsistensi permainan hingga pluit terakhir. Gol Philiph Lahm di menit akhir 90 merupakan bukti keuletan Jerman memanfaatkan setiap detik untuk mencetak gol.

Dibandingkan Jerman, mental Spanyol tampaknya belum teruji. Dengan kelebihgan teknik dan kulitas individu, Torres dkk belum mengalami laga hidup-mati seperti yang dijalani jerman ketika membungkam Turki 3-2.

Sejak awal turnamen Spanyol selalu menang dan hanya mengalami sekali kebobolan lebih dulu yaitu, saat menghadapi Yunani di babak penyisihan grup. Itupun ketika Aragones menurunkan pemain lapis duanya. Spanyol juga punya rekor bagus, tidak terkalahkan dalam 21 laga terakhir.

Spanyol bisa menerapkan gaya permainan tradisionalnya, yaitu umpan pendek dan penguasaan bola karena pemain Jerman yang tinggi-tinggi relative kalahlincah. Contohnya ketika melawan Turki. Jerman kesulitan mengatasi permainan bola kaki ke kaki.

Dari segi pertahanan, kipper dan barisan pertahanan merupakan titik lemah Jerman. Dua gol Turki ke gawang Jens Lehmann, bermula dari kesulitan duet bek Per Mersacker dan Christoph Metzelder membaca pergerakan Ugur Boral dan Semith Sentruk.

Kedua bek tengah itu lebih suka menghadapi penyerang berpostur tinggi daripada mengawasi pergerakan pemain mungil namun cepat, seperti Fabregras atau Iniesta.

Perkiraan Formasi:

Jerman (4-2-3-1):
Lehman(g); Friedrich Mertesacker, Metzelder, Lahm; Hizisperger, Frings; Schweinsteiger, Ballack, Poldolski; Klose.

Spanyol (4-1-4-1):
Cassilas(g); Ramos, Zyrianov Puyol, Capdevilla; Senna; Iniesta, Fabregras, Xavi, Silva; Torres.

"Head to Head":
Jerman Menang 2 kali
Imbang 3 kali
Spanyol Menang 2 kali

No comments:

Full Table and Stats

Final


Germany-Spain: 0-1

Semi Final


Germany-Turkey: 3-2
Spain-Russia: 3-0

Quarter Final


Germany-Portugal: 3-2
Croatia-Turkey: 1-1(1-3 pen)
Netherland-Russia: 1-3
Spain-Italy: 0-0(4-2 pen)

Group A

           
	     P   W   D   L   Mk   Km  Pt
Portugal     3   2   0   1   5    2   6  **
Turki        3   2   0   1   5    5   6  **
Cheska       3   1   0   2   4    6   3
Swiss        3   1   0   2   3    3   3

Group B

           
	     P   W   D   L   Mk   Km  Pt
Kroasia      3   3   0   0   4    1   9  **
Jerman       3   2   0   1   4    2   6  **
Austria      3   0   1   2   1    3   1
Polandia     3   0   1   2   1    4   1

Group C

           
	     P   W   D   L   Mk   Km  Pt
Belanda      3   3   0   0   9    1   9  **
Italia       3   1   1   1   3    4   4  **
Romania      3   0   2   1   1    3   2
Prancis      3   0   1   2   1    6   1

Group D

           
	     P   W   D   L   Mk   Km  Pt
Spanyol      3   3   0   0   8    3   9  **
Rusia        3   2   0   1   4    4   6  **
Swedia       3   1   0   2   3    5   3
Yunani       3   0   0   3   1    5   0
** lolos ke babak perempat final

Daftar Pencetak Gol

4, David Villa(Spanyol)

3, Lukas Podolski(Jerman), Zlatan Ibrahimovic(Swedia), Hakan Yakin(Switzerland), Roman Pavlyuchenko(Russia), Semih Senturk(Turkey)

2, Wesley Sneijder, Ardjen Robben, Ruud van Nistelrooy(Belanda), Arda Turanm, Nihat Kahveci(Turkey),Andrei Arshavin, Torbinsky(Russia), Michael Ballack, Klose, Schweinsteiger(Germany), Ivan Klasnic(Croatia), Daniel Guiza, Fernando Torres(Spanyol)

1, Vaclac Svercov, Libor Sionko, Jan Koller, Jaroslav Plasil(Cheska), Pepe, Raul Meireles(Portugal),

Luka Modric, Darijo Srna, Ivica Olic(Kroasia), Dirk Kuyt, Van Persie, Klaas Jan Huntelaar,

Giovanni van Bronckhorst(Belanda), Cesc Fabregas, Ruben de la red, Xavi Hernandez, David Silva(Spanyol),

Petter Hansson(Swedia),Konstantin Zyryanov(Russia),

Christiano Ronaldo, Deco, Ricardo Quaresma, Nuno Gomes, Postiga(Portugal),

Vastic(Austria), Roger(Poland), Adrian Mutu(Romania), Christian Panucci, Andrea Pirlo, De Rossi(Italy), Thiery Henry(France), Philiph Lahm(Germany), Angelo Charisteas(Greece), Boral(Turkey)